Minggu, 30 Oktober 2011

8 Hikmah dan Keutamaan Puasa

PUASA
Puasa di dalam Islam memiliki sasaran dua dimensi; membina hubungan dengan Allah SWT (hablun minallah) dan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia (hablun minannas). Sekilas, berpuasa seolah menyiksa diri. Orang Islam yang meninggalkan puasa, selain dianggap berat juga merasa terbebani, karena tidak mengenal keutamaan puasa itu sendiri. Dalam pandangan kebanyakan orang, puasa dianggap mengganggu etos kerja dan kurang manusiawi. Padahal, jika diamati, puasa memiliki hikmah dan keutamaan yang tak terhingga. Utamanya dalam mendidik kejernihan hati yang selalu terkait dengan kehadiran dan pengawasan Allah SWT terhadap segala tindak-tanduk manusia.

Secara umum, hikmah dan keutamaan puasa bulan Ramadhan meliputi;

PuasaPertama, upaya seorang mukmin guna mendekatkan diri pada pengawasan Allah SWT (muraqabatullah). Saat berpuasa, seorang muslim menghabiskan sebagian waktu siangnya dalam keadaan lapar. Meskipun dirinya menginginkan makan dan minum, kesadaran keimanannya menolak untuk melakukannya demi memenuhi kehendak tulusnya terhadap perintah Allah. Ketulusan inilah yang melahirkan kesadaran bahwasanya segala perbuatan dirinya senantiasa dilihat dan diawasi oleh Allah SWT Pengawasan ilahiyyah hadir pada seorang yang
berpuasa meski tanpa pengawasan dari seorang pun manusia.

Kedua, mengajarkan pengorbanan luhur. Selama bulan Ramadhan, seorang muslim dituntut meninggalkan makan, minum, dan bersetubuh yang merupakan hak resmi bagi seluruh manusia demi memenuhi segala titah-Nya. Demi menggapai kecintaan pada Allah SWT, perlu pengorbanan berarti dari setiap hamba-Nya. Pengorbanan ini guna mengingatkan bahwa semua kenikmatan yang kita rasakan berasal dari Allah SWT.

Dialah yang paling berhak untuk meminta, memberi, dan mencabut semua kenikmatan itu kapan saja Dia kehendaki. Kemampuan mengenal dan mengakui segala nikmat Allah mulai dari nikmat makanan, minuman, dan kesehatan. Manusia dapat merasakan besarnya semua nikmat tersebut justru di saat kehilangan semuanya.

Tidak sampai pada pengorbanan. Pada bulan Ramadhan ini pula dianjurkan untuk menyucikan jiwa dan pikiran dengan berbagai ibadah dan zikir mengingat Allah SWT Penghambaan seorang muslim hanyalah bergantung pada Allah SWT, Tuhan yang Esa. Ketika seseorang mampu meninggalkan godaan nafsunya, ia dengan mudah menggapai keridhaan-Nya. Ia lebih mencintai Allah SWT daripada dirinya sendiri. Ia sadar, terlalu mencintai diri sendiri, seperti halnya iblis, termasuk benih tidak menguntungkan bagi dirinya untuk menghambakan diri secara total kepada Allah SWT

Ketiga, untuk melembutkan hati dan emosi. Seseorang yang perutnya selalu kenyang, selalu memiliki kecenderungan sifat dan emosi yang keras dan kasar. Lapar, membuat dirinya lemas dan menyadari kelemahannya pada titik yang utama.
Hati yang keras dan kasar, tentu saja bertentangan dengan keharusan seorang muslim. Disyariatkannya puasa menjadi wahana bagi seorang muslim untuk membersihkan jiwa dan menghaluskan perasaannya. Tabiat nafsu manusia, semakin kuat, kian melampaui batas. Perlu upaya mengendalikan kekuatannya melalui
upaya yang sungguh-sungguh.

Keempat, guna menumbuhkan empati sosial. Prinsip terpenting tegaknya masyarakat Islam ialah saling mengasihi dan menyayangi sesama umat Islam. Sangat sulit bagi seseorang mengasihi orang miskin tanpa merasakan sendiri pahitnya kelaparan dan penderitaan. Bulan Ramadhan adalah sebaik-baik pengalaman bagaimana seorang yang kaya bisa merasakan penderitaan orang fakir.
Demikian rasa kasih dan sayang tumbuh dengan sendirinya antara orang kaya dan miskin. Orang kaya merasakan penderitaan orang-orang miskin sehingga mengasihani mereka. Seseorang tidak akan merasakan perihnya luka dan rasa lapar kecuali dengan merasakannya sendiri.

Kelima, puasa dapat mengokohkan kekuatan akal daripada nafsu. Dengan akal, seseorang lebih cenderung berpikir jernih daripada mendahulukan
nafsu yang selamanya tidak memiliki akal sehat dan nurani kemanusiaan.

Keenam, mengakui kelemahan diri yang tidak bisa hidup tanpa makan dan minum sehingga seseorang tidak bersikap angkuh dan sombong terhadap orang lain.

Ketujuh, puasa bisa menjernihkan hati dan pikiran. Kosongnya perut bisa menjadikan seseorang lebih tabah menahan rasa sakit dan jernih dalam berpikir.

Kedelapan, menjaga kesehatan dan stamina tubuh. Perut itu gudang penyakit. Semua penyakit rata-rata disebabkan aneka makanan yang kita konsumsi. Membatasi makanan berarti mencegah munculnya ragam penyakit dalam tubuh. Adapun jika terdapat orang tidak sehat karena berpuasa, dikarenakan cara puasa yang tidak sesuai anjuran syariat maupun ilmu kesehatan.